eprintid: 14380 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 2329 dir: disk0/00/01/43/80 datestamp: 2022-06-02 08:37:45 lastmod: 2022-06-24 03:39:22 status_changed: 2022-06-02 08:37:45 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Kuncahyo, Muhamad Seto creators_name: Gunawan, Rudy creators_name: Jumardi, Jumardi creators_id: rudy_gunawan@uhamka.ac.id creators_id: jumardi@uhamka.ac.id title: Peran Museum Kebangkitan Nasional Sebagai Wisata Edukasi Bagi Wisatawan (Studi Museum Kebangkitan Nasional) ispublished: pub subjects: LA divisions: 87201 abstract: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui sejarah museum kebangkitan nasional. (2) Untuk memberikan informasi seputar koleksi yang ada di museum kebangkitan nasional. (3) Untuk mengetahui peran museum sebagai sarana wisata edukasi bagi wisatawan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Sejarah museum kebangkitan nasional ini dahulunya ialah sekolah apoteker pertama di Indonesia yang di dirikan oleh Blacker dan diberi Ide oleh Dr. Hf. Roll untuk membangun sekolah kedokteran dan memisahkan antara sekolah kedokteran dengan pergerakan. Awal berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang dibuat oleh pak Soetomo ini dibuat di museum ini dengan teman – teman nya untuk melawan pergerakan kolonial belanda pada saat itu dan museum ini juga telah diresmikan oleh bapak Soeharto pada saat masa pemugaran untuk mengenang para pahlawan yang telah memberikan jasa – jasa mereka kepada negara ini serta memberikan warisan berupa koleksi untuk museum kebangkitan nasional ini. (2) Museum kebangkitan nasional ini mempunyai koleksi sebanyak 1345, diantaranya ada 200 koleksi milik negara, dan 5 diantaranya adalah koleksi yang terbilang sulit ditemukan/langka. 5 barang koleksi yang langka tersebut ialah pemecah kepala, alat ronsen, mickroskop, lukisan buah karya basuki abdullah dan jubah taha jambi. (3) Peran museum kebangkitan nasional ini sudah memberikan wisata edukasi namun masih belum maksimal memberikan wisata edukasi karena cuman dihari tertentu doang mereka memberikan wisata edukasi seperti dihari sabtu-minggu mereka memfasilitasi sekolah tari di museum ini. Wisata edukasi yang dibicarakan itu ialah memberikan nilai, dalam artian nilai rupiah pun itu sangat tinggi dan nilai historis nya sangat tinggi jadi wisatanya adalah wisata sejarah dan edukasi nya adalah edukasi sejarah. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof DR.Hamka department: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Hendra Ristiawan, SH, MH. (2011). Museum BPK Bercerita. Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia. Jakarta Siti Rochani, S.Pd (2018). Yuk Wisata Ke Pekanbaru. Cipta Media Edukasi. Ahmad, D. Z. (1982). Petunjuk Singkat Museum Negeri Aceh. Banda Aceh: Aceh Djoko Marihandono, H. J. (2014). Perkembangan Pendidikan Kedokteran Di Weltevreden. G. Kolff & Co, Weltevreden. Jakarta: Mengenang 75 tahun keberadaan STOVIA. Indah, T. M. (1995). Menengok Sejenak Museum Prangko. Bandung: Kantor Pusat Perusahaan Umum & Giro Public Corporation. Nur Khozin, S. D. (2010). Museum Kebangkitan Nasional. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala Museum Kebangkitan Nasional. Soekadijo, R. (1996). Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jurnal dan Tesis Akhmaddhian, S. (2013). Peran Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Hutan Konservasi Berdasarkan Undang - Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Akhmaddhian , 449. Arie Budiman, A. A. (2002). Peran Museum Zoologi dalam Penelitian dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (ikan). Jurnal Iktiologi Indonesia , 52. Bella, K. O. (2017). Peranan Perpustakaan dan Museum Tembakau dalam Pelestarian Kebudayaan Kota Jember. BIBLIOTIKA jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi , 53. Chotib, M. (2015). Wisata Religi di Kabupaten Jember. Fenomena , 412. 83 Fadil Yudia Fauzi, I. A. (2013). Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik. Jurnal PPKN UNJ online , 3. Hariyanto, O. I. (2016). Destinasi Wisata Budaya dan Religi di Cireboon. Jurnal Ecodemica , 216. Hartati, U. (2016). Museum Lampung sebagai Media Pembelajaran Sejarah. Jurnal Historia , 6. Ichsan, M. (2016). Psikologi Pendidikan dan Ilmu Mengajar. 63. Imanuel, F. C. (2015). Peran Kepada Desa dalam Pembangunan di Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Karta Negara. e-jurnal Ilmu Pemerintahan , 1185. Indonesia, P. P. (2011). 8. Indrawati, N. A. (2018). Motivasi Wisata Ziarah dan Potensi Pengembangannya Menjadi Wisata Halal di Desa Majasto Kabupaten Sukaharjo. Arcade . Jafa, J. &. (1981). Toward a Framework for Tourism Education. Problems and Prospects, Annals of Tourism Research , 13-24. Kevin, A. A. (2017). Aplikasi Game Edukasi Bahasa Inggris Berbasis Macromedia Flash Menggunakan Metode Waterfall. Simki-Techsain , 7. Kholidiani, S. (2017). Peran Wisata Religi Makam Gusdur dalam Membangun Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Jurnal Teori dan Praktis Pembelajaran IPS , 43. Muhammad Fahrizal Anwar, D. H. (2017). Analisis Dampak Pengembangan Wisata Religi Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar. Jurnal Administrasi Bisnis , 188. Nandi. (2005). Memaksimalkan Potensi Wisata Alam di Jawa Barat. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure , 3. Novita Rifaul Kirom, S. (2016). Faktor - faktor Penentu Daya Tarik Wisata Budaya dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Pendidikan , 537. Nurkholkis. (2013). Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. 24. Purnama, S. S. (2018). Potensi Daya Tarik Wisata Alam Riam Sungai Manah di Desa Sungai Muntik Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari , 191. 84 Rahmat Priyanto, D. S. (n.d.). Perancangan Model Wisata Edukasi di Objek Wisata Kampung Tulip. Jurnal Pengabdian kepada masyarakat , 34. Sari, D. M. (2015). Partisipasi Masyarakat dalam Mengembangkan Sarana Prasarana Kawasan Desa Wisata Borobudur. Modul , 133. Sidiq, A. (2015). Atraksi Wisata Religi Masjid Syahbuddin Kabupaten Siak Provinsi Riau. JOM FISIP . Soekiman, D. (2001). Museografia Majalah Ilmu Permuseuman. Jurnal Sejarah , 19. Soemanto, H. A. (2017). Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi DILEMA , 39. SP, T. A. (2018). Revitalitas Desain Interior Museum Kebangkitan Nasional. Narada , 352. Sthanu, N. &. (2018). Konsep Penataan Koleksi Museum untuk Mempermudah Pemahaman Wisatawan dalam Wisata Edukasi Arsip dan Koleksi Perbankan di Museum Bank Mandiri. Diplomatika , 132. Wahyuningsih, I. (2016). Meninjau Kembali Tujuan Pendirian dan Fungsi Museum - Museum di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur , 47. Wahyuno, H. (2015). Peran Museum Tani Jawa Indonesia dalam Peningkatan Kinerja Desa Wisata Candra Bantul. Jurnal Media Wisata , 197-198. Wibowo, A. J. (2015). Persepsi Kualitas Layanan Museum di Indonesia. Jurnal Manajemen , 15. Wibowo, A. J. (2015). Persepsi Kualitas Layanan Museum di Indonesia Jurnal Manajemen. Jurnal Manajemen , 14. Winaya, A. (2015). Peran Museum Majapahit sebagai Mediator Pelestarian Warisan Budaya dan Industri Pembuatan Bata. AMERTA, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi , 107. citation: Kuncahyo, Muhamad Seto dan Gunawan, Rudy dan Jumardi, Jumardi (2019) Peran Museum Kebangkitan Nasional Sebagai Wisata Edukasi Bagi Wisatawan (Studi Museum Kebangkitan Nasional). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof DR.Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/14380/1/FKIP_PENDIDIKAN%20SEJARAH_1501075014_MUHAMAD%20SETO%20KUNCAHYO.pdf