eprintid: 13847 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 2319 dir: disk0/00/01/38/47 datestamp: 2022-09-10 08:49:55 lastmod: 2022-09-10 08:49:55 status_changed: 2022-09-10 08:49:55 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Mutia Ulan Wina Syah, Faisal creators_name: Vera, Ladeska creators_name: Maharadingga, Maharadingga creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 title: Kajian Farmakognosi Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Herba Nanas Kerang (Tradescantia Spathacea Sw.) ispublished: pub subjects: RS divisions: 48201 abstract: Nanas kerang (Tradescantia spathacea Sw.) merupakan tanaman yang sangat mudah ditemukan di Indonesia, umumnya dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman ini memiliki potensi yang besar sebagai obat, sehingga banyak digunakan sebagai obat tradisional. Simplisia yang digunakan sebagai obat tradisional harus diperhatikan kualitas mutu dari bahan baku (simplisia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu simplisia dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif meliputi pengujian organoleptik, makroskopik, mikroskopik, skrining fitokimia, pola kromatogram, dan fluoresensi. Untuk pengujian kuantitatiif melputi penentuan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar air, dan kadar flavonoid total. Hasil pemeriksaan organoleptik herba nanas kerang memiliki warna serbuk hijau kecoklatan dengan bau khas yang agak pahit dan tidak memiliki rasa, pengujian pada skrining fitokimia memberikan hasil positif adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Hasil pada uji kuantitatif didapatkan untuk kandungan kadar abu total 9,31%, kadar abu tidak larut asam 1,86%, kadar sari larut air 16,94%, kadar sari larut etanol 11,96%, kadar air 9,64%, dan kadar flavonoid total 1,2426%/1 gram ekstrak. Kata Kunci : Nanas Kerang, Tradescantia spathacea, mutu simplisia, analisa kualitatif, analisa kuantitatif, penetapan kadar flavonoid total date: 2022-04-09 date_type: completed full_text_status: restricted institution: Universitas Muhammadiyah Dr Hamka department: Fakultas Farmasi Dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Avila M.G, M.Arriaga A, M.de la CHP, M.A Dominguez O, S.Fattel F, S.Villa T. 2003. Antigenetoxic, Antimutagenic and ROS Scavenging Activities of a Rhoeo discolor ethanolic crude extract. Toxicology in Vitro. 77 – 83. Cahyono SD. 2008. Uji Aktivitas Mukolitik Infusa daun Nanas Kerang (Rhoeo discolor) pada Mukus Sapi Secara In Vitro. Jurnal Farmasi. UMS. Chang CC, Yang MH, Wen HM, Chern JC. 2002. Estimation of Total Flavonoid Content in Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods. Journal of Food and Drug Analysis 10 (3) : 178 – 182. Chunduri JR, Hetwi R.S. 2016. Ftir Phytochemical Fingerprinting and Antioxidant Anlyses of Selected Indoor Non- Flowering Indoor Plants and Their Industrial Importance. International Journal of Current Pharmaceutical Research. Mumbai. Vol. 8 Issue 4. Dalimartha S. 2003. Atlas Tanaman Obat Indonesia III. Puspa Swara. Jakarta. Hlm. 81, 82. Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan Galenik. Bakti Husada. Jakarta. Hlm. 5, 6. Departemen Kesehatan RI. 1987. Analisis Obat Tradisional Jilid I. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 2, 3. Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia medica Indonesia jilid V. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 549, 552, 553. Departemen Kesehatan RI. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 235 Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 19, 20, 23 – 28, 35. Departemen Kesehatan RI. 2007. Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Direktorat Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta. Hlm. 17. Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia edisi I. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hlm.5, 250, 251, 252. Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 42. Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. EGC. Jakarta. Hlm. 86. Harbone J.B. 1987. Metode Fitokimia Penentuan cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Ahli Bahasa Padmawinata K, Iwang S. Dari : Phytochemicals methods. ITB. Bandung. Hlm. 71, 72, 102, 147, 151, 234. Hariana A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm. 81, 82. Harmita. 2009. Analisis Fisikokimia. EGC. Jakarta. Hlm. 19 – 21, 23. Heinrich Michael, Joanne Barnes, Simon Gibbson, Elizabeth M. Williamson. 2009. Farmakognosi dan Fitoterapi. Ahli Bahasa Winny R. Syarif, Cucu Aisyah, Ella Elviana, Euis Rachmiyani Fidiasari. Dari: Phythochemical methods. EGC. Jakarta. Hlm. 26. Kadam PM, Nilesh P.K. 2017. Phytochemical Study of Tradescantia spathacea. International Science Community Association. Vol. 6 (3), 48 – 51. Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektivitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional. B2P2TO-OT, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jawa Tengah. Hlm. 2, 3, 24, 25, 30. Marjoni MR. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III. Trans Info Media. Jakarta. Hlm 23, 24, 39, 41, 123, 127 – 131. Prasetyo, Entang I. 2013. Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat- Obatan (Bahan Simplisia). UNIB. Bengkulu. Hlm. 17 – 19. Rais IR. 2015. Isolasi dan Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanolik Herba Sambiloto (Androgapis paniculata (BURM.F) NESS). Jurnal Fakultas Farmasi. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta. Hlm. 101. Rayes TR, Mireya DLG, Carlos AC, Martha RM, Samia FF, Evelia AP, Sergio HG, Saul VT. 2007. Aqueous Crude Extract of Rhoeo discolor, a Mexican Medical Plant Decreases the Formation of Liver Preneoplastic Foci in Rats. Journal of Etnopharmacology. 115 (2008): 381 – 386. Redha A. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya Dalam Sistem Biologis. Jurnal Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Pontianak. Pontianak. Hlm. 197. Sirait M.. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. ITB. Bandung. Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hlm. 269 – 279. Varela, Rebeca G, Rebeca MGG, Bertha A.BD, Oscar RFR et al. 2015. Antimicrobial Activity of Rhoeo discolor Phenolic Rich Extract Determined by Flow Cytometry. Article. Molecules 20 (2015): 18686-18703. WHO (2002). WHO Traditional Medicine Strategy 2002-2005. WHO/EDM/TRM/2002.1. Geneva: World Health Organization. citation: Mutia Ulan Wina Syah, Faisal dan Vera, Ladeska dan Maharadingga, Maharadingga (2022) Kajian Farmakognosi Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Herba Nanas Kerang (Tradescantia Spathacea Sw.). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Dr Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13847/1/FFS_FARMASI_S03-190058_SYAH%20WINA%20ULAN%20MUTIA%20FAISAL.pdf