eprintid: 13845
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 2319
dir: disk0/00/01/38/45
datestamp: 2022-10-09 07:12:02
lastmod: 2022-10-09 07:12:02
status_changed: 2022-10-09 07:12:02
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Nita Rifna, Wahyuni
creators_name: Daniek Viviandhari, Daniek
creators_name: Maifitrianti, maifitrianti
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
title: Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Benign Prostatic Hyperplasia Di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur Tahun 2016-2017
ispublished: pub
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan salah satu penyakit yang
berisiko terjadinya Drug Related Problems (DRPs). BPH sering terjadi karena
proses pertambahan usia. Meningkatnya usia harapan hidup, meningkatkan pula
kejadian BPH. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif dengan sumber data
berupa rekam medik yang bertujuan untuk mengetahui persentase ketepatan
penggunaan obat pada pasien BPH di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta
Timur Tahun 2016-2017 ditinjau dari kategori ketepatan pemilihan obat, ketepatan
dosis dan interaksi obat. Jumlah pasien yang terinklusi pada penelitian ini sebanyak
84 pasien dengan total kasus 103. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan
penggunaan obat pada pasien BPH di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta
Timur Tahun 2016-2017 ditinjau dari kategori ketepatan obat sebanyak 96,58%
tepat obat dan 3,42% tidak tepat obat, sedangkan kategori ketepatan dosis 100%
tepat dosis. Jumlah potensi interaksi sebanyak 58,25% dengan jenis mekanisme
interaksi obat yang paling banyak terjadi yaitu mekanisme farmakodinamik
sebanyak 84,62%. Tingkat signifikansi yang paling banyak terjadi yaitu tingkat
signifikansi moderat sebanyak 71,69%. Onset interaksi obat yang paling banyak
terjadi yaitu onset tidak diketahui (onknown) sebanyak 88,11%.

Kata kunci: Benign Prostatic Hyperplasia, tepat obat, tepat dosis, interaksi obat,
Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur
date: 2022-04-09
date_type: completed
full_text_status: restricted
institution: Universitas Muhammadiyah  Dr  Hamka
department: Fakultas Farmasi Dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Alan J. Wein, Louis R. Kovoussi, Alan W. Partin, Craig A. Peters. 2015. Campbell-
Walsh Urology. Dalam: Claus G. Roehrborn, MD. Benign Prostatic
Hyperplasia: Etiology, Pathophysiology, Epidemiology, and Natural
History. Elsevier, Philadelphia. Hlm. 2425-2430.
Anonim. 2016. Drug Interaction Program. www.drugs.com. Diakses 07 Januari
2018.
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI.
Briganti A, Capitanio U, Suardi N, Galina A, Salonia A, Bianchi M. 2009. Benign
Prostatic Hyperplasia and its aetiologies. Dalam: Posiding Pendidikan
Dokter. Hlm. 135.
Burduli M. 2009. The Adequate Control Of Type 2 Diabetes Mellitus In An Elderly
Age. Dalam: Jurnal Maj Kedokt Indon. 50(12). Hlm. 578.
Carneiro e-Silva SC, Azevoda e-Silva MC, Ramos e-Silva M. 2011. Drug Eruptions
In The Elderly. Dalam : The American Journal of Geriatric
Pharmacotherapy. 10(2). Hlm. 01.
Christoper R. Chapple, Andrea T. 2014. Male LUTS/BPH Made Easy. Dalam:
Briganto Alberto, Gandaglia G. Epidemiology and Pathophysiology of
LUTS/BPO. Spinger-Verlag, London. Hlm. 21-28, 40-41, 89-102, 23.
Dharmawan N, Duarsa WY. 2018. Infeksi Saluran Kemih Berhubungan Dengan
Peningkatam Nilai Prostate Specific Antigen Pada Pasien Benign
Prostatic Hyperplasia Di Rumah Sakit Sanglah. Dalam: Directory Of
Open Access Jorunals. 07(5). Hlm. 230-233.
Dipiro JT, Talbert RL, Yee G, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. 2015
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. Dalam: Mery lee.
Benign Prostatic Hyperplasia. Mc-Graw Hill Education. Hlm. 2917,
3024-3025.
Fitriani N, Zuhirman, Suyanto. 2014. Hubungan Benign Prostatic Hypertrophy
Dengan Disfungsi Ereksi Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Dalam: Jurnal Fakutas Kedokteran Universitas Riau. Hlm. 1-12.
Gupta OP, Anggarwal KK. Role Of Phenazopyridine In Urinary Tract Infections.
Dalam: Indian Journal Of Clinical Practice. 22(9). Hlm. 438.
Haryanto H, Rihiantoro T. 2016. Disfungsi Ereksi Pada Penderita Benign Prostate
Hyperplasia (BPH) Di Rumah Sakit Kota Bandar Lampung. Dalam:
Jurnal Keperawatan. 12(2). Hlm. 287.

Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) 2015. Pedoman Penatalaksanaan Benign
Prostatic Hyperplasia di Indonesia. Edisi 2. Ikatan Ahli Urologi
Indonesia.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. 2012. Basic & Clinical Pharmacology. Edisi
12th. McGraw-Hill Education.Hlm. 790-831.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Halm. 3-8.
Kimble K, Allodredge BK, Ernst ME, Guglielmo BJ, Jacobson PA, Kradjan WA,
Williams BR. 2013. Apllied Therapeutic The Clinical use Od Drug. Edisi
10th, USA
Kumar YA, Ahmad A, Kumar VR, Mohanta GP dan Manna KP. 2012. Pharmacist
Interventions and Pharmaceutical care in an Indoan Teaching Hospital.
Dalam: International Juournal Of Advanced Research in Pharmacetical
and Bio Science. 2(3). Hlm. 57-63.
Lacy FC, Amstrong LL, Goldman PM, Lance LL. 2009, Drug Information
Handbook. Edisi 17th. Lexi-Comp, USA.
Mahakalkar CC, Prasad A, Kaple MN, Jain NN, Khadatkar AR, Jaipuriya PK. 2016.
Predictors Of Urinary Retention In Benign Prostatic Hyperplasia. Dalam:
Directory Of Open Acces Journals. 49(2). Hlm. 130.
Mahendrakrisna D, Maulana A, Kresnoadi E. 2016. Faktor Yang Berhubungan
Dengan Rawat Inap Pada Pasien Pembesaran Prostat Jinak Di Rumah
Sakit Bhyangkara Mataram. Dalam: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Duta Wacana. 01(2). Hlm. 102-108.
Mizokami F, Koide Y, Noro T, Furuta K. 2012. Polypharmacy with Common
Diseases in Hospitalized Elderly Patients. Dalam: The American Journal
of Geriatric Pharmacotherapy. 10(2). Hlm. 1-14.
Muhammadun AS. 2010. Hidup Bersama Hipertensi . In-Books. Jogjakarta.
Naslund MJ, Miner M. 2007. A Review of the Clinical Efficacy and Safety of 5 alfa
reductase inhibitor for the Enlarged Prostate. Dalam: Clinical
theurapeutic. 29(1). Hlm. 17-25.
Oelke M, Speakman MJ, Desgrandchamps F, Mamoulakis C. 2015. Acute Urinary
Retention Rates In The General Male Population And In Adult Men With
Lower Urinary Tract Symptoms Participating In Pharmacotherapy
Trials. Dalam: Directory Of Open Acces Journals. 49(2). Hlm. 130.
Parsons KJ. 2010. Benign Prostatic Hyperplasia and Male Lower Urinary Tract
Symptoms. Dalam: Epidemiology and Risk Factor. Hlm. 212-218.
Pierce AG, Neil RB. 2007. At a Glance Imu Bedah. Airlangga, Jakarta. Hlm. 31

Purnomo H. 2009. Pencegahan Dan Pengobatan Yang Paling Mematikan. Buana
Pustaka, Jakarta.
Putri RA, Yunie A, Supriyono M. 2012. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Rawat Inap Usia
20 tahun Keatas Dengan Kateter Menetap Di RSUD Tugerejo Semarang.
Dalam: Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan. 01(1). Hlm. 1-2.
Rasyidin 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperprostat
Diruang Rawat Inap RS Sina Makasar. http://portalgaruda.org. Diakses
07 Januari 2018
Roehrborn C. 2011. Male Urinary Tract Symptoms (LUTS) And Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH). Dalam: E-Jurnal Medika Udayana. 07(5). Hlm. 321
Robby A & Agustin. 2014. Persepsi Perawat Tentang Informasi Yang Dibutuhkan
oleh Pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Diruang Rawat Inap
Bedah III A DR. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Dalam: Jurnal Kesehatan
Bakti Tunas Husada. 14(1). Hlm. 154-157.
Sampekalo G, Monoarfa Ra, Salem. 2015. Angka Kejadian LUTS yang Disebabkan
BPH Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2009-2013.
Dalam: Jurnal e-Clinic (eCl). 3(2). Hlm. 568.
Setiawati A. 2007. Interaksi Obat dalam Farmakologi dan Terapi. Departemen
Farmakologi dan terapeutik FKUI. Jakarta. Hlm. 865.
Smeltzer SC, Bare BG. 2008. Text Of Medical-Surgical Nursing. Edisi 8th.
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
Sofiyan SH. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja grafindo
Persada.
Stegemann S, Ecker F, Maio M, Kraahs P, Wohlfart R. 2010. Geriatric Drug
Therapy: Neglecting The Inevitable Majority. Dalam: Ageing Research
Review. Hlm 384-398.
Steven A. Kaplan, Kevin T. Mcvary. 2014. Male Lower Urinary Tract Symptoms
and Benign Prostatic Hyperplasia. Dalam: Raymond C. Rosen, Benjamin
N. Breyer. Lower Urinary Tract Symptoms and Benign Prostatic
Hyperplasia. Wiley Blackwell, London. Hlm. 22-23, 28-32, 90-91.
Stockely IH. 2010. Drug Interaction Fact. Pharmaceutical press, London.
Sudoyo & Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5th. Interna
Publishing Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam. Hlm 2379.
Tatro DS.2014. Drug Interaction Facts. Wolters Kluwer Health, USA

Townes C, Ali A, Gross N, Pal D, Williamson S, Heer R, Robson C, Pickard R,
Hall J. 2013. Dalam: E-Jurnal Medika Udayana. 07(5). Hlm. 232
Zaman Huri H, Hui Xin C, Sulaiman CZ. 2014. Drug-Related Problema in Patiens
with Benign Prostatic Hyperplasia: A Cross Sectional Retrospective
Study. Dalam: Jurnal PloS ONE. 9(1). Hlm 1-14.
citation:   Nita Rifna, Wahyuni dan Daniek Viviandhari, Daniek dan Maifitrianti, maifitrianti  (2022) Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Benign Prostatic Hyperplasia Di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur Tahun 2016-2017.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Dr Hamka.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13845/1/FFS_FARMASI_S03-190056_NITA%20RIFNA%20WAHYUNI.pdf