%A Nila Ningsih Yusmiati %A maifitrianti Maifitrianti %A Nora Nora Wulandari %I Universitas Muhammadiyah Dr Hamka %X Gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih, umumnya pasien yang mengalami gagal ginjal kronis menunjukan penuruan fungsi ginjal secara progesif dan bersifat ireversibel. Penyakit gagal ginjal kronis di Indonesia sering terjadi pada pasien lanjut usia (geriatric) dengan berbagai komplikasisehingga menyebabkan polifarmasi yang dapat meningkatkan risiko lebih banyaknya kejadian interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa interaksi obat, mekanisme interaksi obat, tingkat signifikansi, onset interaksi, dan kejadian aktual interaksi obat pada pasien geriatri dengan penyakit gagal ginjal kronis di instalasi rawat inap RSIJ Cempaka Putih tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien rawat inap. Cara penapisan interaksi obat menggunakan penapisan elektronik menggunakan Drug Interaction Checker (drugs.com),sedangkan untuk penepisan manual menggunakan buku Drug Interactions Fact 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 135 pasien gagal ginjal kronis, 125 (92,60%) yang berpotensi mengalami interaksi obat dengan jumlah 699 kejadian interaksi obat. Interaksi obat terbanyak yaitu mekanisme farmakodinamik 326 (46,64%) dengan tingkat signifikansi terbanyak pada level moderate 415 (59,37%), onset terbanyak yaitu unknown 484 (69,25%), dan kejadian aktual sebanyak 15 kejadian interaksi. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis, Geriatri,Interaksi Obat, RSIJ Cempaka Putih %L repository13815 %D 2022 %T Identifikasi Interaksi Obat Pada Pasien Geriatri Dengan Penyakit Gagal Ginjal Kronis Di Instalasi Rawat Inap Rsij Cempaka Putih 2017