eprintid: 13561 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 2319 dir: disk0/00/01/35/61 datestamp: 2022-10-09 07:02:47 lastmod: 2022-10-09 07:02:47 status_changed: 2022-10-09 07:02:47 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Wardani Puspita, Yashinta creators_name: Sediarso, Sediarso creators_name: Kriana, Efendi creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 title: Uji Teratogenitas Ekstrak Etanol 70% Herba Ciplukan (Physalis Angulata L.) Terhadap Fetus Mencit Putih ispublished: pub subjects: RS divisions: 48201 abstract: Herba ciplukan (Physalis angulata L.) mempunyai khasiat sebagai antikanker. Senyawa yang bersifat antikanker dapat memicu timbulnya efek teratogenik. Senyawa antikanker umumnya bekerja pada sel sel yang sedang aktif dan jaringan yang sedang berproliferasi termasuk pada proses embriogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% herba ciplukan terhadap fetus mencit putih. Sebanyak 20 ekor mencit bunting dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol normal diberi suspensi Na CMC, dan kelompok perlakuan diberi ekstrak herba ciplukan dengan dosis 156 mg/kgBB, 312 mg/kgBB, dan 624 mg/kgBB. Zat uji diberikan pada masa organogenesis yaitu pada hari ke 6–15 kehamilan. Kemudian mencit dibedah pada hari ke 18 kehamilan dan dilakukan pengamatan morfologis terhadap fetus yang dihasilkan. Pengamatan morfologis yang dilihat berupa kelainan pada telinga, mata, kepala, ekor, jumlah jari kaki depan-belakang. Setelah diamati, fetus difiksasi untuk mengamati bagian visceral menggunakan larutan bouin selama 14 hari. Pengamatan visceral berupa kelainan pada langit-langit (clett palate). Data ratarata berat badan fetus di analisa menggunakan ANOVA satu arah diperoleh α=0,000 (p<0,05). Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kelompok kontrol normal terdapat perbedaan berat badan yang bermakna dengan dosis 156 mg/kgBB, 312 mg/kgBB dan 624 mg/kgBB, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba ciplukan menimbulkan efek teratogen pada fetus mencit. Kata kunci : Physalis angulata L., teratogen, ekstrak etanol herba ciplukan date: 2022-03-08 date_type: completed full_text_status: restricted institution: Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka department: Fakultas Farmasi Dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Almahdy A. 2012. Teratologi Eksperimental. Andalas University Press. Padang Anfiandi V. 2013. Uji Teratogenik Infusa Daun Pegagan (Centella asiatica [L.] Urban) pada Mencit Betina (Mus musculus). Dalam: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Surabaya. Vol.2., No.1. Hlm: 1-15. Anonim. 2009. Keanekaragaman hayati tumbuhan Indonesia Http://www.kehati.or.id/florakita/ browser. Diakses 6 November 2015 Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm: 2,5. Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia: jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm: 333-337. Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 171 Ditjen Pom. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Departemen kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 3-5, 10-11 Efendi K. 2011. Uji teratogenitas pemanis Stevia dan pengaruhnya terhadap hematologis, histologis organ hati dan ginjal induk mencit putih. Tesis. Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Padang. Hlm: 17. Emilda. 2012. Uji Efek Teratogen Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona mucirata L.) Terhadap Fetus Mencit Putih. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Padang. Hlm. 3,4. Fitria M, Armandari I, Septhea DB, Hermawan A, Ikawati M, Meiyanto E. Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan Berefek Sitotoksik dan Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Payudara MCF-7. Dalam : Cancer Chemoprevention Research Center. UGM, Yogyakarta. Irhamtaro. 2012. Khasiat buah ciplukan. Http://irhamtaro.wodpress.com/2011/01/05. Diakses 6 November 2015 Mukono HJ. 2005. Toksikologi Lingkungan. Airlangga University Press. Surabaya. Hlm. 225 Pitojo S. 2002. Ceplukan herba berkhasiat obat. Kanisius. Hlm. 11, 21-24 Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit Edisi 6. EGC. Jakarta. Priyanto. 2010. Toksikologi. Leskonfi, Depok. Hlm. 191, 197 – 201 Radji M. dan Harmita. 2005. Analisis Hayati, Edisi 2. Universitas Indonesia Press. Depok. Hlm. 74-76 Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi VI. London. Hlm. 119 Santoso HB. 2006. Pengaruh kafein terhadap penampilan reproduksi dan perkembangan skeleton fetus mencit (Mus musculus L). Dalam: Jurnal Biologi X. Hlm. 39 – 48 Setiawan MP. 2009. Efek Ekstrak Etanol Herba Ciplukan terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster Betina Dewasa yang Diinduksi Aloksan. Skripsi. Universitas Kristen Maranatha citation: Wardani Puspita, Yashinta dan Sediarso, Sediarso dan Kriana, Efendi (2022) Uji Teratogenitas Ekstrak Etanol 70% Herba Ciplukan (Physalis Angulata L.) Terhadap Fetus Mencit Putih. Bachelor thesis, Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13561/1/FFS_FARMASI_S03-170323_YASHINTA%20PUSPITA%20WARDANI.pdf