eprintid: 13326 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 2319 dir: disk0/00/01/33/26 datestamp: 2022-10-09 06:54:31 lastmod: 2022-10-09 06:54:31 status_changed: 2022-10-09 06:54:31 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Imaniati Nur, Restia creators_name: Hadi Sunaryo, Hadi creators_name: Ema Dewanti, Ema creators_id: hadisunaryo@uhamka.ac.id creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 title: Efek Antelmintik Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat, Dan Etanol 50% Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia Galli) In Vitro ispublished: pub subjects: RS divisions: 48201 abstract: Herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees) diketahui memiliki efek sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik dari ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etanol 50 % herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees), kelompok perlakuan terdiri dari kelompok kontrol positif (pirantel pamoat), kontrol negatif (Na CMC) dan ekstrak herba sambiloto dengan variasi konsentrasi 26%, 35%, 46%, 60%, 79%. setiap perlakuan mengunakan 10 ekor cacing dengan 3 kali replica. Data yang diperoleh adalah persentase kematian cacing dan kemudian dianaisis dengan menggunakan probit untuk mendapatkan nilai LC50. Hasil uji aktivitas antelmintik menunjukan ekstrak n-heksana, etil asetat, etanol 50% herba sambiloto memiliki aktivitas dengan nilai LC50 yaitu n-heksana 48,5623%, etil asetat 41,2952%, dan etanol 50% sebesar 53,3457% dan kontrol positif (pirantel pamoat) adalah 35,5303% . Ekstrak etil memiliki akivitas paling baik dibandingkan ekstrak lain dengan nilai LC50 sebesar 41,2952%, terhadap cacing ascaridia galii secara in vitro berdasarkan nilai LC50. Kata kunci: antelmintik, herba sambiloto, Ascaridia galli, LC50, in vitro date: 2022-02-25 date_type: completed full_text_status: restricted institution: Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka department: Fakultas Farmasi Dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: udiyanti TR. 2010. Efek Antihelmintik Infusa Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata, Nees) terhadap Ascaris Suum Secara In Vitro. Skipsi. UNS. Departemen Kesehatan RI. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, Dan Pengujian Klinik. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal. 7. Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Hal. 3-10. Dubey Rd, Parohas, Wani VK, Pandey AK, Suhu PK, Daharwal Sj. 2010. In Vitro Comparative Studies of Anthelmintic Activity of Allium Sativum and Ficus Religiosa. Journal of science and techology. 2(4):84-86. Djatmiko M, Purnowati DL, Suhardjono. 2009. Uji Daya Antelmintik Infusa Biji Wuluh (Cucurbita Moschata Durch.) terhadap Cacing Ascaridia Galli Secara In Vitro. Jurnal ilmu farmasi dan farmasi klinik. 6(1):12-17. Dwipayanti N. 2008. Profil Organ Dalam Serta Histopatologi Usus dan Hati Ayam Kampung Terinfeksi Cacing Ascaridia Galli yang Diberi Tepung Daun Jarak (Jathropa Curcas L.). Goldsmith RS. 1998. Farmakologi Klinik Obat-Obat Antelmintik. Dalam: Katzung BG, (ED) Farmokologi dasar dan klinik. Edisi VI. Terjemah Staf Dosen Farmokologi FK Unsri, Egc. Jakarta hal. 837-853. Tjay TH, Raharja K. 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya Edisi VI. PT. Gramedia. Jakarta. Hal. 196-197. Kusumamihardja S. 1992. Parasit Dan Parasitologi Hewan Ternak dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor. Hal. 324-326. Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner: Terjemahan: Ashadi G. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 248-249. Loliwu AY. Thalib I. 2012. Prevalensi Penyakit Cacing Pada Ayam Buras di Des Taende dan Tomata Kecamatan Mori atas Kabupaten Morowali. Jurnal AgroPet.. Moerfiah M, Winardiana Y. 2012. Efektivitas Ekstrak Etanol Biji Labu Merah (Cucurbita Moschata) sebagai Antelmintik Terhadap Cacing Ascaridia Galli Secara In Vitro. Jurnal ekologi. 13(1):12-13. Mulyasaroh LS. 2011. Pengaruh Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata, Nees) Terhadap Waktu Kematian Cacing Ascaris Saum Goeze In Vitro. Skipsi.UNS, Surakarta. Mutschler E. 1991. Dinamika Obat Edisi 5. Terjemahan: Widiyanto MD, Ranti AS. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 681. Noble ER, Noble GA. 1989. Parasitologi Biologi Parasit Hewan. Terjemahan: Wardiarto. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Hal. 609. Priyanto. 2008. Farmakologi dasar. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi. Depok. Hal. 112. Priyanto. 2010. Toksikologi. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi. Depok. Hal. 181. Soedarto. 1991. Helmintologi Kedokteran. Buku Kedokteran. Jakarta. Hal. 80. Siswandono, Soekarjo B. 2000. Kimia Medisial Edisi II. Airlangga University Press. Surabaya. Hal. 26-80. Rosyidi D, Susilo A dan Muhbianto R. 2009. Pengaruh Penambahan Limbah Udang Terfermentasi Aspergillus Niger pada Pakan Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Teknologi Hasil Ternak. Hal 1. Tiwow D, Bodhi W, Kojong NS. 2013. Uji Efek Antelmintik Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca Catechu) terhadap Cacing Ascaris Lumbricoides dan Ascaridia Galli Secara In Vitro. Jurnal ilmiah farmasi. 2(2):76-80. Utami PD. 2010. Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas Comosus L. Merr) dan Waktu Pemasakan yang Berbeda Terhadap Kualitas Daging Itik Afkir. Skipsi. UNS. Surakarta. Winedar H, Listyawati S, Sutarno. 2006. Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein Daging, dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler Setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (Em-4). UNS Surakarta. Hal 1. citation: Imaniati Nur, Restia dan Hadi Sunaryo, Hadi dan Ema Dewanti, Ema (2022) Efek Antelmintik Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat, Dan Etanol 50% Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia Galli) In Vitro. Bachelor thesis, Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13326/1/FFS_FARMASI_S03-170431_RESTIA%20NUR%20IMANIATI.pdf