eprintid: 13252
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 2319
dir: disk0/00/01/32/52
datestamp: 2022-10-09 06:48:21
lastmod: 2022-10-09 06:48:21
status_changed: 2022-10-09 06:48:21
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Julianti, Tiara
creators_name: Naniek Setiadi, Radjab
creators_name: Hanifah, Rahmi
creators_id: hanifah_rahmi@uhamka.ac.id
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
title: Optimasi Carbomer 934 Sebagai Gelling Agent Terhadap  Stabilitas Fisik Dan Aktivitas Penghambatan  Tirosinase Pada Gel Ekstrak Daun Teh Hijau  (Camellia Sinensis (L.) Kuntze)
ispublished: pub
subjects: RS
abstract: Daun teh hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze) memiliki kandungan senyawa polifenol yang dapat menghambat enzim tirosinase. Enzim tirosinase adalah salah satu komponen yang dapat menginisiasi pembentukan melanin kulit. Untuk memudahkan dalam penggunaan maka dibuat dalam bentuk sediaan gel dengan carbomer 934 sebagai gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal dari carbomer 934 dan mengetahui aktivitas penghambatan gel terhadap enzim tirosinase. Ekstrak daun teh hijau dibuat dalam 3 formula dengan konsentrasi carbomer 934 0,5% (Formula 1), 0,75% (Formula 2) dan 1% (Formula 3). Tiap formula dievaluasi selama 6 minggu meliputi organoleptik, homogenitas, viskositas, pH serta uji pemisahan fase, yaitu sentrifugasi dan freeze thaw (selama 6 siklus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum carbomer 934 terdapat pada formula 1 dengan konsentrasi 0,5%, karena tidak terjadi pemisahan fase pada seluruh evaluasi yang dilakukan, dibandingkan dengan formula lainnya. Formula 1 memiliki nilai IC50 penghambatan tirosinase sebesar 49,62 ppm.

Kata Kunci: Carbomer 934, Ekstrak Daun Teh Hijau, Gelling Agent, Inhibitor Tirosinase, Stabilitas Fisik
date: 2022-02-23
date_type: completed
full_text_status: restricted
institution: Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka
department: Fakultas Farmasi Dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Aghniya IW. 2017. Pengaruh Waktu Penyimpanan Sediaan Obat Kumur Ekstrak Bunga Delima Merah (Punica granatum L.) Terhadap Oksidasi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Agoes G. 2009. Seri Farmasi Industri-2: Teknologi Bahan Alam (Edisi revisi dan perluasan). Bandung: Penerbit ITB. Hlm. 30-31.
Alfian R, Hari S. 2012. Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa Linn.). Dalam: Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Yogyakarta. Hlm. 77-78.
Anonim. 2016. Camellia sinensis (L.) Kuntze. http://www.tropicos.org/NamePage.aspx?nameid=31600230. Diakses 24 November 2016.
Anwar E. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi: Karakterisasi dan Aplikasi. Jakarta: Dian Rakyat. Hlm. 248-249.
Bintang M. 2010. Biokimia-Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga. Hlm. 63-64.
BPOM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta:Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hlm. 64-65.
Brown GR, Tony B. 2005. Lecture Notes on Dermatology. Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga. Hlm. 2.
Bruneton J. 1999. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants. Perancis: Lavoiser Publishing. Hlm. 386-387.
Chang TS. 2009. An Updated Review of Tyrosinase Inhibitors. International Journal of Molecular Sciences.2440-2475(10)
Charissa M, Joshita D, Berna E. 2016. Uji Aktivitas Antioksidan dan Penghambatan Tirosinase serta Uji Manfaat Gel Ekstrak Kulit Batang Taya (Nauclea subdita) terhadap Kulit. Dalam: Jurnal Kefarmasian Indonesia. Hlm. 104.
Collet MD, Michael EA. 1995. Pharmaceutical Practice. United Kingdom: Longman Group Limited. Hlm. 127-128
Dash K, Somnath S, Justin T. 2014. Pharmaceutics: Basic Principles and Application to Pharmacy Practice. United States of America: Elsevier Inc. Hlm. 247.
Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Direktorat Jenderal POM. Hlm. 10-11.

Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlm. 756-757.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlm. 1036, 1039.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal POM. Hlm. 13.
Graham HN. 1992. Green Tea Composition, Consumption, And Polyphenol Chemistry. Dalam: Preventive Medicine. Hlm. 334-50 (21)
Hanani E. 2014. Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC. Hlm. 97.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Terjemahan: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Hlm. 102-105.
Hartanti L, Henry KS. 2009. Inhibitory Potential of Some Synthetic Cinnamic Acid Derivatives Towards Tyrosinase Enzyme. Dalam: Indo J. Chem. Surabaya. Hlm. 162.
Irianto K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung: CV. Yrama Widya. Hlm. 235-236.
Junqueira LC, Jose C, Robert OK. 1995. Histologi Dasar. Terjemahan: Jan Tambayong. Jakarta: EGC. Hlm. 358-360, 362-363.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Hlm. 42
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Hlm. 89-90.
Kim YJ, Uyama H. 2005. Review: Tyrosinase inhibitors from natural and synthetic sources: structure, inhibition mechanism and perspective for the future. Cellular and Molecular Life Sciences. Osaka, Jepang. Hlm. 1707–1723.
Kubo I, Kinst-Hori, Ikuyo. 1990. Flavonols from Saffron Flower: Tyrosinase Inhibitory Activity and Inhibition Mechanism. Dalam: J. Agric. Food Chem. Hlm. 4121-4125.
Kusumawardhani N, Hermin S, Atikah. 2015. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan pH Optimum dalam Pembuatan Tes Kit Sianida

Berdasarkan Pembuatan Hindrindantin. Dalam: Kimia Student Journal. Malang. Hlm. 714 (1).
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid kedua. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Hlm. 1081, 1087.
Langley CA, Dawn B. 2012. Pharmaceutical Compounding and Dispensing. Second Edition. UK: Pharmaceutical Press. Hlm. 108.
Larsen PK, Hans B. 1991. A Textbook of Drug Design and Development. Harwood Academic Publishers GmbH. Hlm. 296.
Leemensand. 1991. Plant Resourees of South East Asia 3 Dye and Tannin Production Plant. Netherland: Pudoc Wagengan.
Madan J, Singh, R. 2010. Formulation and Evaluation of Aloe Vera Topical Gels. International Journal of Pharmaceutical Science. Hlm. 515-551.
Mahardika H. 2012. Uji Penghambatan Tirosinase secara In Vitro serta Stabilitas Fisik dan Stabilitas Kimia Sediaan Krim yang Mengandung Asam Azelat. Skripsi. Universitas Indonesia, Depok.
Martin A, Swarbick J, Cammarata A. 1990. Farmasi Fisika. Edisi ketiga. Jilid 1 Terjemahan: Yoshita. Jakarta: UI Press. Hlm. 459.
Martin A, Swarbick J, Cammarata A. 1993. Farmasi Fisika. Edisi ketiga. Jilid 2 Terjemahan: Joshita. Jakarta: UI Press. Hlm. 1170.
Mulja M dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press. Hlm. 32.
Murray RK, David AB, Kathleen MB, Victor WR, P Anthony W. 2012. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC. Hlm. 61-62.
Owen T. 1996. Fundamentals of UV-visible spectroscopy. Jerman: Hewlett-Packard Company. Hlm. 21.
Patel J, Brijesh P, Hardeepsigh B, Kaushal P, Manish P. 2010. Formulation And Evaluation of Topical Aceclofenac Gel Using Different Gelling Agent. International Journal of Drug Development & Research. Gujarat, India. Hlm. 160.
Pearce EC. 2008. Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 239-241.
Prasista L. 2010. Uji Penghambatan Tirosinase dan Stabilitas Fisik dari Krim yang Mengandung Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum L.). Skripsi. Universitas Indonesia, Depok

Ramsden CA, Patrick AR. 2010. Mechanistic Studies of Tyrosinase Suicide Inactivation. Special Issue Reviews and Accounts. Hlm. 260-274.
Rowe RC, Paul JS, Marian EQ. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient 6th Edition. UK: Royal Pharmaceutical Society. Hlm. 110-112, 238-239, 441-443, 592, 596-597, 754.
Sangrichan S, Ting R. 2010. Antioxidation and Radical Scavenging Activities and Tyrosinase Inhibition of Fresh Tea Leaves, Camellia sinensis. Dalam: Science Journal Ubon Ratchathani University. Maejo University, Thailand. Hlm. 76-81.
Setyowati WAE, Sri RDA, Ashadi, Bakti M, Cici PR. 2014. Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.) Varietas Petruk. Dalam: Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI. Surakarta. Hlm. 276.
Suhandi S, Jafar G. 2014. Kajian Pustaka Hidrogel Ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) sebagai Bleaching Skin pada Mata Panda. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Bandung. Hlm. 12
Syaifuddin. 2000. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: Widya Medika. Hlm. 258.
Syata N. 2012. Makna Cantik di Kalangan Mahasiswa dalam Perspektif Fenomenologi. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar
Vidyarini TN. 2007. Representasi Kecantikan dalam Iklan Kosmetik The Face Shop. Dalam: Jurnal Ilmiah SCRIPTURA. Hlm. 95-96 (1).
Voigt R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Terjemahan: VEB Verlag Volk. Yogyakarta: UGM Press. Hlm. 87-88.
Wardiyah S. 2015. Perbandingan Sifat Fisik Gel, Krim, dan Salep yang Mengandung Etil P-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
citation:   Julianti, Tiara dan Naniek Setiadi, Radjab dan Hanifah, Rahmi  (2022) Optimasi Carbomer 934 Sebagai Gelling Agent Terhadap Stabilitas Fisik Dan Aktivitas Penghambatan Tirosinase Pada Gel Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis (L.) Kuntze).  Bachelor thesis, Univerisitas Muhammadiyah Dr Hamka.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13252/1/FFS_FARMASI_S03-170385_TIARA%20JULIANTI.pdf