eprintid: 13012
rev_number: 11
eprint_status: archive
userid: 2310
dir: disk0/00/01/30/12
datestamp: 2022-03-17 04:07:52
lastmod: 2022-07-18 03:51:48
status_changed: 2022-07-18 03:51:48
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Handayani S, Meilani
creators_name: Prastiwi, Rini
creators_name: Hikmawati, Ni Putu Ermi
creators_id: rini_prastiwi@uhamka.ac.id
creators_id: ermy0907@uhamka.ac.id
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
title: Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol Terhadap
Kadar Fenol Total Dan Flavonoid Total Ekstrak Daun
Beluntas (Pluchea Indica (l.) Less.) Yang Diekstraksi
Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Mae)
ispublished: pub
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Daun Beluntas (Pluchea indica Less.) mengandung senyawa fenolik dan
flavonoid yang tinggi. Pelarut ekstraksi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil ekstraksi dengan metode Microwave Assisted Extraction
(MAE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut
etanol 70% dan 96% terhadap kadar fenolik total dan flavonoid total pada ekstrak
daun beluntas dengan metode MAE. Penetapan kadar fenolik total menggunakan
metode kolorimetri dengan reagen Folin-Ciocalteu. Penetapan kadar flavonoid
total menggunakan metode kolorimetri dengan reagen AlCl3. Pengukuran
absorbansi sampel fenolik total diukur pada panjang gelombang 750 nm dan
pengukuran absorbansi sampel flavonoid total diukur pada panjang gelombang
450 nm. Keduanya menggunakan instrumen microplate reader. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, rata-rata kadar fenol ekstrak etanol 70% daun
beluntas adalah sebesar 574,5867 mgGAE/g ±69,1322 dan untuk kadar etanol
96% adalah sebesar 184,0487 mgGAE/g ±25,4908. Rata-rata kadar flavonoid
ekstrak etanol 70% daun beluntas adalah sebesar 8,4899 mgQE/g ±0,5416 dan
untuk kadar etanol 96% adalah sebesar 15,3164 mgQE/g ±1,1439. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pelarut pengekstraksi terbaik yang mampu
menghasilkan kadar fenolik total tertinggi adalah etanol 70% dan flavonoid total
tertinggi adalah etanol 96%, dengan metode ekstraksi MAE.
date: 2019
date_type: completed
full_text_status: restricted
institution: Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
department: Fakultas Farmasi Dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia Buku 1. Salemba Medika, Jakarta
Ahuja S, Dong MW. 2005. Handbook of Pharmaceutical Analysis by HPLC 1st
Edition. Elsevier Inc., United Kingdom . Hlm 191-217.
Astarina, NWG, Astuti KW, Warditiani NK. 2013. Skrining Fitokimia Ekstrak
Metanol Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb). Jurnal Farmasi
Udayana. Hlm. 1-3.
Azizah DN, Kumolowati E, Farmayuda F. 2014. Penetapan Kadar Flavonoid
metode AlCl3 Pada Ekstrak methanol Kulit buah kakao (Theobroma cacao
L.) Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi. 2 (2), 45-49. ISSN 2354-2565.
Bakova Z. Kolesarova A. 2012. Bioflavonoid Quercetin-Food Sources,
Bioavailability, Absorbtion and Effect on Animal Cells. J. Microbiol.
Biotechn & Food Sci. 2 (2): 426-33.
Calinescu, I., C. Ciuculescu, M. Popescu, S. Bajenaru, G. Epure. 2001.
Microwaves Assisted Extraction of Active Principles from Vegetal
Material. Romanian International Conference on Chemistry and Chemical
Engineering, 12, 1-6.
Chang C. Yang M, Wen Hand Chern J. 2002. Estimation of Total Flavonoid
Content in Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods, J.
Food Drug Anal, 178-182
Chen, Z., Zhang, L., & Chen, G. 2008. Microwave-assisted extraction followed by
capillary electrophoresis-amperometric detection for the determination of
antioxidant constituents in Folium Eriobotryae. Journal of
Chromatography A, 1193, 178-181.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Diktorat Jendral POM–
Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Herbal Edisi I. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Hlm 169, 171.
Gandjar IG, Rohman A. 2014. Kimia F.armasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta. Hlm. 323-417.
Isnawati A, Raini M, Alegantina S. 2006. Standarisasi Simplisia dan Ekstrak
Etanol Daun Sembung (Blumea balsamifera) Dari Tiga Tempat Tumbuh.
Media Litbang Kesehatan. Vol. 60 (2). Hlm 3.

Hanani, E., Mun’im, A., Sekarini, R. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan
Dalam Spons Callyspongia Sp Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu
Kefarmasian, 2 (3), 127-133.
Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Buku Kedokteran, Jakarta. Hlm. 10-16, 39-
40.
Harborne, J.B., 1996, Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, 6-9, ITB, Bandung.
Harmita. 2006. Analisis Fitokimia. Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok: Hlm 15-22.
Harsono T. 2017. Tinjauan Ekologi Dan Etnobotani Gandaria (Bouea
macrophylla Griffith). Jurnal Biosains.3(2). Hlm.121.
Hayati EK, Nur H. 2010. Phytochemical Test and Brine Shrimp Lethality Test
Against Artemia alina Leach Of Anting-Anting (Acalypha indica Linn.)
Plant Extract. Chemistry Department, Science and Technology Faculty
Maulana Malik Ibrahim Islamic State University of Malang, ALCHEMY. 1
(2): 53-103.
Hemwimon S, Pavasant P, Shotipruk A. 2007. Microwave assisted extraction of
antioxidative anthraquinones from roots of Morinda citrifolia. Journal
Trends in Food Science & Technology 22 (2011) 672-688.
Heredia T, Adams D, Fields K, Held P, Harbetson J. 2006. Evaluation of a
Comprehensif Red Wine Phenolics Assay Using a Microplate Reader. Am
J. Enol. Vit. 57(4), 497-502
Huang D, Ou B, Prior R.L. 2005. The Chemistry Behind Antioxidant Capacity
Assays, J. Agric. Food Chem., 53, 1841-1856.
Jain, T , V. Jain, R. Pandey, A. Vyas, S. S. Shukla. 2009. Microwave Assisted
Extraction for Phytoconstituents-An Overview. Asian Journal Research
Chemistry, 1 (2). Hlm. 19-25.
Khopkar SM. 2010. Konsep Dasar kimia Analitik. UI. Jakarta . Hlm. 274-277
Kumar S, Kumar D, Manjusha, Saroha K, Singh N, Vashishta B. 2008.
Antioxidant and free radical scavenging potential of Citrullus colocynthis
(L) Schrad. methanolic fruit extract. Acta Pharmacology 58: 215–220.
Kumaran A, Karunakaran RJ. 2007. In vitro antioxidant activities of methanol
extracts of five Phyllanthus species from India. Food Science and
Technology LWT40 : 344–352

Landy A, Fatimawati, Gayatri C. 2017. Uji Aktivitas kandungan Fitokimia Jus
Buah Gandaria. (Bouea macrophylla Griff). Jurnal Ilmiah Farmasi 2013.
2(2). Hlm 1-8
Lakhanpal P. 2007. Quercetin: A Versatile Flavonoid. J. Med. 2(2):22-37.
Lee K.W, Kim Y.J, Lee H.J, and Lee C.Y, 2003. Cocoa Has More Phenolic
Phytochemical and A Higher Antioxidant Capacity than Teas and Red
Wine, J. Agric. Food Chem. 51 (25), 7292-7295
Lopez M, Martinez F, Del-Valle C, Ferret M, Luque R 2003. Study of Phenolic
Compounds as Natural Antioxidants by a Fluorescence Method. Journal
Talanta. 60. Hlm. 610-612
Luiginda RA, Lohita B, Indriani L. Pengaruh Variasi Konsentrasi pelarut Etanol
Terhadap Kadar Flavonoid Total Daun Beluntas ( Pluchea indica (L)
Less) Dengan Metode microwave- Assisted Extraction (MAE). Hlm. 8-
10.
Magdalena NV, Joni K. 2015. Antibakteri dari ekstrak kasar daun gambir
(Uncaria gambir var Cubadak) metode microwave-assisted extraction
terhadap bakteri patogen. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2
Hlm.362-373
Mandal V, MohanmY, Hemalatha S. 2007. Microwave Assisted Extraction – An
Innovative and Promising Extraction Tool for Medicinal Plant Research.
Pharmacognosy Reviews. 1(1). Hlm. 8-10
Nisa GH, Wahyono AN, Yusuf H. 2014. Ekstraksi Daun Sirih Merah (Piper
crocatum) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (MAE).
Bioproses Komoditas Tropis. Malang. Hlm. 73.
Plantamor. 2019. Informasi Spesies: Pluchea indica Less [online]
(http://www.plantamor.com) diakses pada tanggal 19 Januari 2019 jam
20.00
Priyanto D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom.
Yogyakarta. Hlm 73-76.
Purwani K. 2015. Pengaruh Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L) terhadap
Mortalitas dan Perkembangan Larva Spodoptera litura F. Dalam Jurnal :
Sains Dan Seni Its Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520.
Rahayu T, Waluyo J, Aisyah IN. 2012. Pengaruh Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea
indica (L.) Less.) Terhadap Demamtifoid Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus L.) Jantan dan Pemanfatannya Sebagai Buku Nonteks. Artikel
Ilmiah Mahasiswa Universitas Jember. (1) : 1-4.

Rachmani N, Ekap, Pramono S. 2011. Kadar Flavonoid Total Ekstrak etanol Daun
kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) Berdasarkan KLT Densitrometri dan
Spektrofotometri UV-Vis dari Tiga Daerah Tempat Tumbuh. Bahan Alam
Indonesia. 7(5). 1412-2855.
Sani RN, Nisa FC, Andriani RD, Maligan JM. Analisis Rendemen dan Skrining
Fitokimia Ekstrak Mikroalga Laut. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2 (2).
Hlm. 121-126.1-126.
Sangi dkk. 2008. Analisa Fitikomia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa
Utara. Jurnal Analisia fitokima tumbuhan. Chem. Prog. Vol. 1.
Syofyan, Henny L, Amri B. 2008. Peningkatan Kelarutan Kuersetin Melalu
Pembentukan Kompleks Inklusi dengan Beta-Siklodektrin. Jurnal Sains dan
Teknologi. Vol. 13(2) : 43-48
Sutivisedsak N, Cheng NH, Willet JL, Leseh WC, Tangsrud RR, Atanu B. 2009.
Microwave Assisted Extraction of Phenolics from bean (Phaseolus
vulgaris L.). Journal food research International. 43(1). Hlm. 516-519.
Syafitri NF, Bintang M, Syamsul F. 2014. Kandungan Fitokimia Total Fenol dan
Total Flavonoid Ekstrak Buah Harendong. Malestoma affine D. Done.
1(1). Hlm 105-115.
Tachibana H, Koga K, Fujimura Y, and Yamada K. 2004. A Receptor For Green
Tea Polyphenol EGCG. Nature structural and molecular biology 11, 380-
381.
Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G, Kaur H. 2011. Phytocemical Screening and
Extraction A Review. Internationale Pharmaceutica Skiencia. 1(1). Hlm.
100.
Tukiran, Pramudya A, Wardana, Nurlaila E, Santi AM, Hidayati N. 2016. Analisis
Awal Fitokimia pada Ekstrak Metanol Kulit Batang Tumbuhan Syzygium
(Myrtaceae). Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop.
Wan- Ibrahim WI, Sidik K, Kuppusamy UR. 2014. A high antioxidant level in
edible plants is associated wit genotoxic properties. Food Chemistry. Hlm.
1139-1144.
Widyawati PS, Wijaya H, Hardjosworo PS, Sajuthi D. 2014. Evaluation of
Antioxidative Activity from Beluntas Leavest Extract (Pluchea indica
Less) Based on Difference of Leaf Segmen.
Widowati W. 2011. Uji Fitokimia dan Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu
Secang (Caesalpinia sappan L.). Skripsi. Universitas Kristen Maranatha.
Bandung. Hlm. 26.

Widoretno DR, Kunhermanti D, Mahfud, Qadariyah L. 2016. Ekstraksi Kayu
Nangka (Artocarpus heterophyllus lam) dengan Pelarut Etanol sebagai
Pewarna Tekstil Menggunakan Metode Microwave-Assisted Extraction.
Jurnal Teknik ITS Vol.5 No.2.
Yanuarti R, Nurjanah, Anwar E, Hidayat T. 2017. Profil fenolik dan aktivitas
antioksidan dari ekstrak rumput laut Turbinaria conoides dan Eucheuma
coltonii. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 230-237.
Yulianti D. 2014. Pengaruh Lama Ekstraksi Dan Konsentrasi Pelarut Etanol
Terhadap Sifat Fisika-Kimia Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana
bertoni M.) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Mae). Jurnal
Bioproses Komoditas Tropis Vol. 2 No. 1.
Zhang L, Shan Y, Tang k, Putheti R. 2009. Ultrasound-assisted extraction
flavonoids from lotus ( Nelumbo nuficera Gaertn) leaf and evolution of its
anti-fatgue activity. International physical. 4: 418-42
citation:   Handayani S, Meilani dan Prastiwi, Rini dan Hikmawati, Ni Putu Ermi  (2019) Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol Terhadap Kadar Fenol Total Dan Flavonoid Total Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica (l.) Less.) Yang Diekstraksi Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Mae).  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/13012/1/FFS_FARMASI_S03-190376_MEILANI%20HANDAYANI%20S.pdf