eprintid: 12821 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 2310 dir: disk0/00/01/28/21 datestamp: 2022-02-10 10:44:05 lastmod: 2022-08-08 07:31:45 status_changed: 2022-08-08 07:31:45 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Pratama, Rahmad Ferdiansyah creators_name: Prastiwi, Rini creators_name: Anggia, Vivi creators_id: rini_prastiwi@uhamka.ac.id creators_id: vivi.anggia@uhamka.ac.id title: Penentuan Kadar Alkaloid Total, Flavonoid Total, Dan Kadar Kapsaisin Pada Ekstrak Etanol 70% Buah Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.) Dengan Variasi Waktu Ekstraksi ispublished: pub subjects: RS divisions: 48201 abstract: Buah cabai merah besar merupakan salah satu tanaman yang dibutuhkan, baik sebagai bumbu dapur dan bahkan cabe merah besar memiliki kandungan senyawa alkaloid seperti kapsaisin yang memberikan rasa pedas, serta memiliki flavonoid. Ekstrak etanol 70% buah cabai merah besar telah diteliti memiliki rendeman yang berbeda pada waktu 20 yaitu 36.4 g, menit 30 yaitu 38.8 g dan menit 40 yaitu 41.2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi waktu ekstraksi berpengaruh terhadap kadar kapsaisin, kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% buah cabe merah besar. Hasil yang didapatkan pada penetapan kadar kapsaisin menit 20 yaitu 0.2219%, menit 30 yaitu 0,2234% dan menit 40 yaitu 0,2438%. Pada pengujian flavonoid total didapatkan hasil menit ke 20 yaitu 0,8204 mg/QE, menit 30 yaitu 0,7102 mg/QE dan menit 40 yaitu 0,5951 mg/QE. Pada penelitian ini menunjukan hasil yang baik untuk perlakuan kadar kapsaisin didapatkan hasil yang bagus pada menit ke 40. Untuk pengujian kadar flavonoid total didapatkan hasil yang baik pada menit 20. Data yang didapatkan meliputi nilai rata-rata dan standar deviasi dari rendemen, kadar kapsaisin dan kadar flavonoid total. date: 2019 date_type: completed full_text_status: restricted institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Andrianto, T.T. dan Indrianto, N.,2004, Budi Daya dan Analisa Usaha Tani Cabai Rawit, Cabai Merah, Dan Cabai Jawa, Penerbit Absolut, Yogyakarta, Hal :17-18,62 Aksara RMWJA, Alio L. 2013. Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.). Jurnal Entropi, Volume VII, No 1. Cameron DK And Wang. 2006. Application of protease and high ultrasound in corn starch isolation from degermed corn flour. University of Arkanas. Volume 83. Number 5 Page 505-509. Cahyono B. 2003. Cabai Rawit Tekhnik Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Copriyadi,J.,Miharty, dan Herdini. 2001. Gallokatekin : Senyawa flavonoid lainnya dari kulit batang rengas (Gluta rengas L),Jurnal Nature Indonesia 4.2002. hal : 1-6 Christy SV. 2013. Uji Antioksidan Ekstrak Etanolik Buah Cabai Rawit Putih (Capsicum frutescens L.) Dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Dan Penetapan Kadar Kapsaisin Secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) – Densitometri [Skripsi] Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Day, R.A dan Underwood, A.L. 1999. Analisa Kimia kuantitatif. Erlangga. Jakarta Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; Hlm. 376-379. Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; Hlm. 38-42. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope indonesia Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal pengawasan obat dan makanan. Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Mediaka indonesia Edisi V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 1-18. Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI. Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Edisi I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hlm 169, 171. Departemen Kesehatan RI. 2012. Farmakope Herbal Edisi I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hlm 139-140. Hanani E. 2014. Analisis Fitokimia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hlm 10,11,22,103,109-130. Haris 2010. Penetapan kadar flavonoid total ekstrak daun dewa (Gymura Pseudocina L) Skripsi Universitas Andalas, Padang Ito K, Nakazato T, Yamato K. “Introduction of Apoptosis in Leukemic Cell by Homovanillic Acid Derivate, Kapsaisin, Throgh Oxidative Stress: Implication of Phosphorylation of p53 at Ser-15 Residue by Reactive Oxygen Species,” Camcer Research, 64 (3): hlm 1071-1078, 2004. Kam PCA, Hayman M. 2008. Capsaicin: A Review of Its Pharmacology and Clinnical Application. Current Anesthesia dan Clinical Care, hlm 19, 338-343. Laras WS. 2013. Ekstraksi oleoresin capsaicin dari cabai merah, cabai keriting, dan cabai rawit. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hlm 17. Marjoni R. 2016. Dasar-dasar Fitokimia Diploma III Farmasi. Jakarta: ikapi. McClements DJ. 1995. Advances in The Application of Ultrasound in Food Analysis and rocessing. Trends Food Sci. Techn. 6, hlm 293-299. Murrukmihadi M, Wahyuono SM, Martono S. 2013. Penetapan kadar Alkaloid Ekstrak Dari Etanolik Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Pitijo S.2003. Benih Cabai.Kanasius,Yogyakarta Rahim AR, Mat I. 2012. Phytochemical contents of Capsicum frutescens (Chili Padi), Capsicum annum (Chili Pepper) and Capsicum annum (Bell Peper) Aqueous Extracts. Hlm 2. Razavi R, Chan Y, Afifiyan FN, Liu XJ, Wan X, Yantha J. 2006. "TRPV1+ Sensory Neurons Control Beta Cell Stress and Islet Inflammation in Autoimmune Diabetes," Toronto, Canada, Cell. 15;127(6): hlm 1123-35. Saifudin A. 2011. Standarisasi bahan obat alam. Graha ilmu. Yogyakarta. Hlm 52-53 Samuelsson G. 1999 . Drugd of natural a textbook of pharmacognosy, fourth revised edition, Apoteker societeten - Swedish pharmaceutical press,Stockholm. Sanatombik K, Sharma GJ. 2008. "Kapsaisin Content and Pungency of Different Capsicum spp. Cultivars," Department of Life Sciences, Manipur University, India, hlm 36 (2). Setiadi. 2011. Bertanam Cabai di Lahan dan Pot. Penebar Swadaya, Jakarta. Hlm 188-197. Sriningsih. 2008. Analisa Senyawa Golongan Flavonoid Herba Tempuyung (Sonchusarvensis L). Sumpena U.2013. Penetapan Kadar Kapsaisin beberapa jenis cabe. Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran, Lembang : Bandung. Tarigan S. dan Wiryanta W.2003.Bertanam Cabai Hibrida Seacara Intensif.Agromedia Pustaka,Jakarta Utami R, Khasanah UL, Kawiji.2015. Ekstrak Maserasi oleoresin daun jeruk purut dan optimasi rendemen pengujian karakteristik mutu. Universitas Sebelas Maret,Surakarta Velickovic DT et al.2007. Extraction of flavonoids from garden (Saliva officianalis L) and glutinous (Saliva glutinous L) sage by ultrasonic and classical maceration.J.srb.cherm.Soc.72 (1) : 73-80 Wijiesekra ROB.1991. The medical plant industry.Washington DC:CRC Press.Hal 85-90 Winnie WE, Yunianta. 2015. Ekstraksi Antosianin Buah Murbei (Morus alba L.) Metode Utrasonic Bath (Kajian Waktu Dan Rasio Bahan : Pelarut). Universitas Brawijaya, Malang. Hlm 1-2 Zou TB, En-Qin Xia, Tai-Ping He, Ming-Yuan Huang, Qing Jia, and Hua-Wen Li. 2014 Utrasound-Assisted Extraction of Mangeferin from Mango Leaves Using Response Surface Methodology. Molecules 19, hlm 1411-1421. citation: Pratama, Rahmad Ferdiansyah dan Prastiwi, Rini dan Anggia, Vivi (2019) Penentuan Kadar Alkaloid Total, Flavonoid Total, Dan Kadar Kapsaisin Pada Ekstrak Etanol 70% Buah Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.) Dengan Variasi Waktu Ekstraksi. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/12821/1/FFS_FARMASI_S03-190304_RAHMAD%20FERDIANSYAH%20PRATAMA.pdf