eprintid: 12811
rev_number: 11
eprint_status: archive
userid: 2310
dir: disk0/00/01/28/11
datestamp: 2022-02-09 05:12:32
lastmod: 2022-08-08 07:31:35
status_changed: 2022-08-08 07:31:35
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Thalib, Najwa
creators_name: Priyanto, Priyanto
creators_name: Arif, Ridi
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
title: Uji Aktivitas Antelmintik Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol 70% Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dalam Yoghurt Terhadap Cacing Ascaridia Galli Pada Ayam (Gallus Gallus)
Secara In Vivo
ispublished: pub
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Biji pepaya (Carica papaya L.) dikenal sebagai bagian tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antelmintik. Pada penelitian sebelumnya fraksi etil asetat ekstrak etanol 70% biji pepaya kering memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik terbaik dari fraksi etil asetat ekstrak etanol 70% biji pepaya dengan menggunakan yoghurt dan metode ekstraksi maserasi terhadap cacing gelang (Ascaridia galli) pada ayam gallus . Masing-masing kelompok fraksi biji pepaya dan pirantel pamoat sebagai kontrol positif diinfeksikan dengan 500 telur cacing Ascaridia galli kecuali pada kontrol normal. Data yang diperoleh berupa data slope penambahan berat badan dan persentase mortalitas cacing yang kemudian dianalisis menggunakan data statistik SSPS. Hasil penelitian menunjukkan fraksi etil asetat ekstrak etanol 70% biji pepaya dalam yoghurt memiliki aktivitas antelmintik dengan persen kematian berturut-turut 76,80%, 85,40%, 88,80% dan pirantel pamoat 93,00%. Fraksi etil asetat ekstrak etanol 70% biji pepaya memiliki nilai terbaik pada dosis III dengan persen kematian sebesar 88,80%.
date: 2019
date_type: completed
full_text_status: restricted
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Agarti MB, Ibrahim M, Alfiana S, Sasturi SM, Sutrisna EM. 2017. The Activities Of Anthelmintic Infusa Of Papaya Seeds (Carica papaya L.) Against Worms Ascaris Summ (Study Invitro). Biologi. 6(5).
Agoes A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medika. Jakarta.
Anonim. 2012. Manual penyakit unggas. Kementrian Pertanian, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan Jakarta. Hlm. 185-187
Aulia IA. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanolik Daun Arben (Duchesnea indica (Andr.) Focke) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Antibiotic Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis.Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi UMSSurakarta
Badan POM RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman ObatCiteureup. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Hlm. 25-27
Badan POM RI. 2012. Acuan Sediaan Herbal Vol. 7 Edisi I. Direktorat Obat Asli Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta, Hlm 43.
BSN. 2009. SNI 298: 2009. Yogurt. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Hlm. 2, 8-9, 18,27,47-49.
Balqis U, Tiuria R, Priosoeryanto BP, Darmawi. 2007. Proliferasi Sel Goblet Duodenum, Jejunum, Ileum Ayam Petelur yan Diimunisasi dengan Protein Ekskretori/Sekreori Ascaridia galli. Jurnal Kedokteran Hewan1(2): 70-75
Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton M. 1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh: Purnomo H, Adiono. UI-Press. Jakarta. Hlm. 23-7
Darmawi, Balqis U , Tiuria R. 2011. Populasi Ascaridia galli dalam Usus Halus Ayam yang diberikan kombinasi Ekskretori/Sekreori L3 dan Imunoglobulin Yolk. Jurnal Agripet 11(2): 23-24.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm 9.
Depkes RI. 1986. Sediaan Galenik. Direktorat Jendal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 6.
Depkes RI 1999. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 11-12.

Depkes RI. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 1. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta, Hlm 51-52.
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Jakarta, Hlm 25,33.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope herbal Edisi I. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Hlm. 171-175.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm. 134-135, 140-141.
Dewi Ne. 2011. Uji Aktivitas Antelmintika Fraksi N-Heksan Akar Daruju (Achantus ilicifolius L.) Terhadap Larva 3 Ascaridia galli secara in vivo. Skripsi. Uhamka Hlm. 46.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 2002. Buku panduan teknologi ekstrak. Departemen Kesehatan RI. Jakarta, Hlm. 3-7.
Dwianita WU. 2018. Uji Aktivitas Antelmintik Fraksi Ekstrak Etanol 70% Biji Pepaya California (Carica papaya L.) Kering Dengan Metode Maserasi Terhadap Cacing Ascaridia galli Secara In Vivo. Skripsi.UHAMKA. Jakarta
FDA. 2002 Guidance For Industry Effectiveness ofAnthelmintic: Spesific Recommendationfor Poultry Gallus-Gallus. Center for Veterinary Medicine, Rockville, MD. USA. Hlm.4.
FDA. 2005. Guidance for Industry Estimating The Maximum Safe Starting Dose in Initial Clinical Trials for Therapeutics in Adult Healthy Volunteers. Center for Drug Evaluation and Research, Rockville, MD. USA. Hlm 7.
Garedaghi Y. 2011. Identification of Immunologic Relevant Antigens in The Excretory-Secretory (ES) Products of Ascaridia galli Larvae. Advance in Enviromental Biology 5(6): 1120-1125.
Goldsmith RS.1995. Farmakologi Klinik Obat-Obat Antelmintik. Dalam: Katzung BG (ed.). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi IV. Terjemahan: Agoes A, Chaidir J, Munaf S, Tanzil S, Kamaludin MT, Nattadiputra S, Y Leilani F, Aziz S, Theodorus. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 837-852.
Hanafiah KA 2000. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Gafindo Persada. Jakarta. Hlm.6-7.
Hanani E. 2016. Analisi Fitokimia. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hlm 13-14.

Kateregga JN, Nabayunga M, Vudriko P, Ndukui JG. 2014. Anthelmintic Activity of Casia occidentalis L. Methanolic Leaf Extract on Ascaridia galli and Heterakis gallinarum and its Acute Toxicity. International Journal of Basic & Clinic Pharmacology.3(1):114-119
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pengendalian Cacingan. Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jendral PP dan PL. Jakarta. Hlm.1.
Kermanshai R, Carry BEM, Rosenfeld J, Summers PS, Weretilnyk EA, Sorger GJ. 2001. Benzyl Isothiocyanate is the chief or sole anthelmintic in papaya seed extracts. Phytochemistry. 577:427-435.
Kotta MP, fatimawali, Supriati HS. 2014. Formulasi Dan Uji Evektivitas Sediaan Sirup Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Antelmintik Terhadap Cacing Ascardia galli Secara In Vitro. Ilmiah Farmasi. 3(4):58-64.
Kumalasari dan Sulistiyani. 2011. Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Candida albicans Serta Skrining Fitokimia. Jurnal Ilmiah Kefarmasian 1(2):60.
Kumar RR, Vatsya S, Yadav CL. 2016. Antelmintic Activity and Phytochemical Analysis of Chenopodium album Against Haemonchus contortus. Research and Reviews: Journal of Veterinary Sciences. 2(1): 53-57.
Kusumamihardja S. 1989. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor. Hlm. 324-325.
Lateef M, Iqbal Z, Khan MN, Akhtar MS, Jabbar A. 2003.Anthelmintic Activity of Adhatoda vesica Roots.International Journal of Agriculture & Biology.5(1): 86-90
Latifah, 2015. Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Rimpang Kencur Kaempferia galanga L. Dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Skripsi.Fakultas Sains dan Teknologi.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Marliana, Soerya Dewi. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz) dalam Ekstrak Etanol. Dalam Jurnal Jurusan Biologi FMIPA. UNS. Surakarta. Hlm14-20.
Maulida R, Guntari A. 2015. Pengaruh Ukuran Partikel Beras Hitam (Oryza sativa L.) terhadap Rendemen Ekstrak dan Kandungan Total Antosianin. Pharmaciana. 5(1):9-16.
Patra G, Lyngdoh WM, Ali MA, Prava M, Chanu KV, Tolenkhomba TC, Das G, Prasad H, Devi LI, Devi IK. 2010. Comparative Anthelmintic Efficacy of Pineapple and Neem Leaves in Broiler Chickens Experimentally Infected

with Ascaridia galli. International Journal of Poultry Science.9(12): 1120-1124.
Plantamor. 2018. Plantamor Situs Dunia Tumbuhan, Informasi Spesies Pepaya. http://www.plantamor.com. Diakses : 21 November 2018
Pratiwi L, Fudoli A, Martien R, dan Pramono S. 2016. Ekstrak etanol, Ekstrak etilasetat, Fraksi etil asetat, dan Fraksi n-heksan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Sumber Zat Bioaktif Penangkal Radikal Bebas. Dalam: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. Vol 1. No 1. Hlm. 75.
Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi, Depok, Hlm 113-114.
Permin A, Christensen JP, Bisgaard M. 2006. Consequences of Concurrent Ascaridia galli and Escheria coli Infections in Chickens.Acta Veterinaria Scandinavica.47(1): 43-54
Rahman A, Fardiaz S, Rahaya WP, Suliantri, Nuwitri CC. 1999. Teknologi Fermentasi Susu. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hlm. 56-60.
Rahayu SD, Sundari S. 2016. Efek Antelmintik Perasan Wortel(Daucus carota) Terhadap Ascaridia galli. Dalam: Jurnal Antelmintik. Faklutas Kedokteran Universitas Muahmmadiyah. Yogyakarta.Hlm. 41.
Sahu S, Sahu S. 2014 Alteration In Lymphocyte Responses In Whiten Leg Hom Chicks with Experimental Different Doses of Infection of Ascaridia galli. International Journal of Recent Scientific Research. 5(2): 375-378.
Simon MK, Jegede CO. 2013. Phytochemical Screening and Anthelmintic Evaluations of The Stem Bark of Afzelia africana ‘SM’ ( eay, ) Against Nippostrongylus barziliensis in Wistar Rats. Agrotechnology.2(2): 1-5.
Siswandono, Soekardjo B. 2000. Kimia Medisinal. Edisi III. Airlangga University Press. Jakarta. Hlm. 26-36
Suprijatna E, Atmomarsono U, Kartasudjana R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Ungga. Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm. 8,10,16,35,39, 204-205.
Syarif A, Elysabeth. 2007. Antelmintik. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth (eds.). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapetik FKUI. Jakarta. Hlm. 541-550
Tabbu, C. R. 2002. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Penyakit Asal Parasit, Non Infeksius dan Enthiologi Kompleks. Vol. 2. Kanisius. Yogyakarta, Hlm 73.

Tjay TH, Rahardja K. 2013. Obat-obat penting khasiat, penggunaan, dan efek-efek sampingnya. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, Hlm 196.
Tracy JW, Webster LT. 2015. Obat-obat yang Digunakan Dalam Kemoterapi Helminthiasis. Dalam: Gilman AG (ed). Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Terjemahan Musadad A, Soemardji AA, Nawawi A, Retnoningrum DS, Sukandar EY, Adnyana IK, Setiadi L, Immaculata M, Singgih M, Kusumadiyani S, Soebito S, Asyarie S, Suwendar, Syarif WR. EGC. Jakarta. Hlm. 1095, 1109-1110.
Velkers FC, Dieho K, Pecher FWM, Vernooji JCM, Van EJH. 2011. Efficacy of Allicin from Garlic Against Ascaridia galli Infection in Chickens. Poultry Science Association Inc. 90: 364-368.
Widiastuti R, Mardiyaningsih A, Putri YD. 2015. Uji Aktivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Ascaris galli secara in vitro. Jurnal University Research Poltekes Bhakti Setya Indonesia. Yogyakarta.
citation:   Thalib, Najwa dan Priyanto, Priyanto dan Arif, Ridi  (2019) Uji Aktivitas Antelmintik Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol 70% Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dalam Yoghurt Terhadap Cacing Ascaridia Galli Pada Ayam (Gallus Gallus) Secara In Vivo.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/12811/1/FFS_FARMASI_S03-190298_NAJWA%20THALIB.pdf