%D 2021 %X Pemanfaatan tanaman sebagai obat pada masyarakat di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan adalah tanaman ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels). Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder yang terkandung dalam daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels). Dan berfungsi sebagai peluruh dahak dan pencahar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode ekstraksi dalam daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) yaitu dengan cara maserasi dan sokletasi terhadap kadar kuersetin dengan menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak yang dihasilkan dikarakterisasi dan kemudian dilakukan penetapan kadar kuersetin dalam ekstrak etanol 96% daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) dengan metode KLT-Densitometri. Hasil menunjukkan kadar kuersetin dengan metode maserasi yaitu 0,00032% dan dengan metode sokletasi yaitu 0,00034 %. Kadar tertinggi kuersetin diperoleh dari ekstrak etanol 96% dengan metode sokletasi %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %T Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Kuersetin Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus (L.) Skeels) Secara Klt-Densitometri %A Shinta Mariya Setiyo %A Ladeska Vera %A Adia Adia Putra Wirman %L repository11179